Thursday, April 10, 2014

Thursday, April 3, 2014

CARA MEMBUAT GRAFIK DI MS. WORD 2007

Pada beberapa keadaan tertentu, suatu naskah karya tulisan, karya ilmiah, skripsi dan semacamnya diharuskan dengan menampilkan grafik sebagai bahan penjelasan sebuah penelitian atau percobaan. Dengan menggunakan grafik seseorang pembaca akan lebih bisa mengerti dan memahami dari suatu hasil percobaan maupun penelitian.
Membuat grafik dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan fitur yang telah ada pada program microsoft Word 2007. Yaitu fitur chart, untuk lebih jelasnya silahkan diikuti langkah-langkah membuat grafik di ms word berikut ini.
  1. Klik tab Insert kemudian pilih Chart

    Insert chart ms word
  2. Pada popup yang muncul pilih salah satu jenis grafik atau chart yang anda kehendaki. Macam-macam bentuk grafik yang tersedia adalah grafik dengan jenis Column, Line, Pie, Bar, Area, X Y, Stock, Surface, Doughnut, Buble, Radar. Misalnya anda pilih grafik dengan bentuk Column dengan type Clustered Cylinder, kemudian klik OK

    Bentuk dan jenis grafik yang tersedia di ms word
  3. Maka akan muncul jendela baru yaitu jendela Ms Excel yang berisi data-data, sehingga di monitor akan terlihat dua jendela yaitu ms word dan ms excel. Pada ms word secara otomatis muncul grafik sesuai dengan data yang ada di ms excel.

    Membuat grafik di ms word
  4. Pada jendela ms Excel, Kata series 1, series 2, dan series 3 dapat anda ganti dengan kebutuhan anda dan demikian juga halnya dengan category 1, category 2, 3 dan 4 dapat anda ganti sesuai dengan kebutuhan data anda. Setelah itu data pada cell juga silahkan diganti dengan data yang anda miliki.
  5. Untuk menambah area data agar masuk kedalam grafik, anda dapat melakukannya dengan drag pada pojok kanan bawah kekanan dan kebawah.

    Menambah area data grafik di ms word
  6. Setelah data anda rubah maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.

    Merubah data grafik di ms word
  7. Jika sudah silahkan tutup jendela Ms Excel anda dan grafik pada ms word anda telah selesai dibuat.

    Membuat grafik di ms word
  8. Untuk merubah data atau melakukan edit grafik silahkan klik pada grafik tersebut dan silahkan melakukannya dengan mengaktifkan tab chart tools yang terdiri dari Design, layout, format. Anda dapat mengganti data grafik menggunakan tab Design kemudian pilih edit data. Untuk menambah judul tabel, merubah legend, merubah bentuk grafik, anda dapat menggunakan menu di tab Layout, sedangkan untuk merubah warna grafik anda dapat menggunkan tab Format.

    Tab Chart tools di ms word
  9. Semoga bermanfaat dan sukses selalu buat anda 


Sumber :
http://www.ketikankomputer.com/2012/11/cara-membuat-grafik-di-ms-word-2007.html

Thursday, March 13, 2014

Wednesday, March 12, 2014

Thursday, February 20, 2014

Fungsi IF (Contoh Terapan 1)



1. Buatlah range data seperti berikut ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_oMjQIbfZU-4TCBOaWxKcnidWh7m83nR1fYaSCiS6qbVzNMJR5Qw8dsxxHQgbEkpkFSDRqVkBRP7fWwB02dBUUOw3M4LH_XZF9hvFcIyOK4w_vk87Df-S_eJ4US9DjAvP8Twn_IM3rI4/s400/contoh+soal+excel+untuk+kelulusan.png

2. Untuk mengisi kolom "Jumlah Nilai" menggunakan rumus SUM dengan rumus pada cell F7 =SUM(C7:E7)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWsfD9yEm9NTjdQJtT7nB04f3qe3AINf48eTAV0ubuLqb6R8gi0PsHsy1LqUr7Of2EUeO7tJusyhe_ErqK2P_6cnYHRuZ51cp8ObqFMM-gTvjpoN1iZmUTg8UfsHn7w27ROl1w63SVk2E/s1600/rumus+sum+pada+excel.png

3. Untuk mengisi kolom "Nilai Rata-rata" menggunakan rumus AVERAGE pada cell G7 =AVERAGE(C7:E7)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGSdhBerPqg2Nbvyehe1r9c-NG2tACcELJz1kOkxm5pZFr-XBMe_6fETDcBkFVWZkz0VsSnEbg3KIxCyNLE6PFIEUPhx1AebuWrY2IQesBWPgDFql7DFXal6KzdcxKYOylm7z7ZctE868/s400/rumus+average+excel.png

4. Untuk mengisi kolom "Nilai Tertinggi" menggunakan rumus MAX pada cell H7 seperti ini =MAX(C7:E7)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3RaGiWFfBsPRbnSsmtp7JqJwnYlTEu0ipU74ZZLLNloBOwuD7NBIb1CfBwaXZV0StbdoD7z5UjS2oTqRiFbc0cPYRStpBH5xUkscQ96MpQB_Y8zSJ7u9g43XZNgsJn98Ui6q5bHvsiQ/s400/rumus+max+excel.png

5. Untuk mengisi kolom "Nilai Terendah" menggunakan rumus MIN pada cell I7 seperti ini =MIN(C7:E7)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6lWyN18D9js4EdL5vzlCRsuhpniqKFKmrB7kLM9UX9Btwuu0X2AAMYOrBYRvJgMw-kOwuYEtek-HFIjRl6CM63aLeIFb6u2WYIZeo3WUYbGMMKl1GeZlDizWBt2c2YzgkDQQLst6EHhQ/s400/rumus+min+excel.png

6. Untuk mengisi kolom "Hasil" menggunakan rumus IF pada cell J7 seperti ini =IF(G7>60;"Lulus";"Tidak Lulus")
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoZhovUQicvsnUSoAQ5nUSIRfZ4o96YHFK7u3PbLW-U3xQgViGAysOgDgAC4vjoE7kK537GdyOtEQEkOhZXR68Iv_4bV29yZpc1vOo2CBruX793SfP87FWvms_Hj8km9j0JskaO5_3R-A/s400/rumus+if+excel.png

Itu tadi contoh soal excel dalam menentukan nilai kelulusan siswa, yang perlu anda pahami disini adalah fungsi dari masing-masing rumus excel seperti fungsi SUM=menjumlahkan, AVERAGE=mencari rata2, MIN=mencari nilai terendah/terkecil, MAX=mencari nilai terbesar/tertinggi, dan IF=mendefinisikan kondisi tertentu, dalam contoh ini mendefinisikan kelulusan.

Fungsi IF berguna bagi pengguna Excel yang ingin memberikan suatu nilai baru berdasarkan kondisi tertentu dari data yang tersedia. Misalkan pengguna Excel memiliki informasi mengenai hasil ujian dengan nilai bervariasi mulai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus). Apabila ingin memberikan klasifikasi "GAGAL" untuk nilai di bawah 70 (<70) dan klasifikasi "LULUS" untuk sebaliknya, dapat digunakan fungsi IF dengan formula:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdiu7wTVdQlGLAoNBvFbWfMqxaRwVvsq9SUzEjB75JOp3TFNriRoL6lIlNYsEFfnhK8EQEbj8Koswkjuy1ceqBXMvYvsLXOzM3pk2_lWWxJSC37V7d3Oh2vOca2FH7CuigF2E8B4CYHPI/s320/1.jpg
Dimana fungsi IF tersebut menjelaskan sebagai berikut :
Jika C6 memiliki nilai lebih besar dari 70 maka variable status “LULUS”, selain dari itu Variable Status “GAGAL”

Fungsi IF (Soal Terapan 1)

Fungsi IF berguna bagi pengguna Excel yang ingin memberikan suatu nilai baru berdasarkan kondisi tertentu dari data yang tersedia. Misalkan pengguna Excel memiliki informasi mengenai hasil ujian dengan nilai bervariasi mulai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus). Apabila ingin memberikan klasifikasi "GAGAL" untuk nilai di bawah 70 (<70) dan klasifikasi "LULUS" untuk sebaliknya, dapat digunakan fungsi IF dengan formula:
Dimana fungsi IF tersebut menjelaskan sebagai berikut :
  • Jika C6 memiliki nilai lebih besar dari 70 maka variable status “LULUS”, selain dari itu Variable Status “GAGAL”

Pada contoh diatas adalah penggunaan fungsi if dari dua klasifikasi terhadap variable yang akan dijadikan patokan.
Namun bagaimana jika klasifikasi terhadap variable tersebut lebih dari dua ?, contoh kasus, jika contoh diatas kita gunakan sebagai contoh maka status berubah menjadi nilai dalam angka. Maka fungsi IF akan mengalami beberapa perulangan IF jika kemungkinan pada “Nilai Angka” 
A=79-100, B=70-78, C=50-69, D=45-49, E=0-44 
maka akan digunakan rumus sebagai berikut.

Fungsi IF tersebut menjelaskan :
Jika C6 lebih besar atau sama dengan 79 maka nilai dalam angka adalah "A", namun jika C6 lebih besar atau sama dengan 70 maka nilai dalam angka adalah "B", namun jika C6 lebih besar atau sama dengan 50 maka nilai dalam angka adalah "C", namun jika C6 lebih besar atau sama dengan 44 maka nilai dalam angka adalah "D" selain dari itu nilai dalam angka adalah "E".